Kamis, 17 Desember 2009

Islamic Finder dan Kompas Modal Untuk Arah Kiblat


Imari, Jepang, 17 Desember 2009.

Bepergian ke Jepang memang menyenangkan. Daerah sub tropis yang sejuk, negara dengan lingkungan serba rapi dan teratur, teknologi, budaya, tempat rekreasi serta kehidupan modern dan tradisional yang tidak saling tabrakan merupakan hal yang luar biasa.

Dibalik kenikmatan perjalanan tersebut ada satu yang paling penting bagi saya yang tidak bisa ditemukan di Jepang......ya..bagaimana saya tahu waktu sholat tiba ya? Kalau di Indonesia kita tinggal dengar suara adzan saja karena banyak masjid di Indonesia....

Akhirnya teknologi lah ya bisa menjawab waktu sholat di Jepang dan arahnya.

Dengan bermodal sebuah kompas dan laptop yang bisa berinternet ria, bukalah situs www.islamicfinder.org.

Carilah pada situs tersebut daerah mana kita berada dan kita akan menemukan jadwal sholat dan arah kiblat berdasarkan daerah kita berada. Terus gunakan kompas untuk menemukan arah kiblat sesuai dengan petunjuk dari situs tersebut.

Bila kita mendown load program adzan dari situs tersebut, setiap waktu sholat masuk akan berkumandang suara adzan dari laptop kita....

Ya Alloh berikanlah kebaikan-Mu kepada orang yang telah membuat peralatan ini...Amin




Rabu, 16 Desember 2009

Buah Kaki dan Otate

Buah Kaki dan Otate
Imari, 15 December 2009.
Dua nama yang sering saya ingat bila ada kesempatan berkunjung ke negeri Sakura. Buah Kaki dan Otate, dua makanan "darurat" yang sering saya konsumsi waktu training tahun 1997 di Yonezawa dan Noda.

Buah Kaki itu sebenarnya adalah kesemek dan otate itu adalah sejenis kerang. Buah Kaki yang sudah matang akan berwarna jingga dan mengkilat....wow tentu saja menggugah selera untuk kita makan. Berbeda dengan kesemek pada umumnya yang berwarna kuning kehijauan dan berbedak. Di lidah saya buah terasa manis sempurna tanpa perlu terkagetkan dengan rasa asam, sepet atau pun pahit. Buah ini di Jepang termasuk buah favorit, bahkan di negara-negara beriklim seperti Jepang juga. Nama lain buah kaki ini di negara barat disebut buah persimon.

Sedangkan otate adalah sejenis kerang yang rasa dagingnya luar biasa di lidah saya. Dagingnya ada serat dengan bau ya..seperti kerang dan rasa seperti daging kepiting. Sayang saya tidak tahu wujudnya sewaktu masih jadi kerang. Rasa daging kerang seperti ini sama persis yang pernah saya konsumsi waktu masih kecil di Aceh dulu...sama dulu juga saya tidak pernah tahu wujud kerang ini. Ya ...dijualnya tidak seperti kerang biasanya.

Kunjungan ke kota Imari Desember 2009 ini merupakan kesempatan bagi saya menikmati kaki dan otate seperti waktu pertama kali ke Jepang tahun 1997 di Yonezawa. Oh ya waktu tahun 2008 juga saya datang lagi ke Yonezawa juga.....ya pasti ke super market mencari kaki dan otate. Mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya saya bisa ke Jepang lagi....... Hmmm ...kaki dan otate .....I will taste you again.

Selasa, 15 Desember 2009

Dengan Rp 25.000 Ku Beli Seekor Domba




Gaung Idul Adha 10 Dzulhijah 1430 H semakin nyaring terdengar. Ah...hati ini bergetar menyambut Lebaran Haji. Sudah terbayang kegiatan sembelih hewan qurban di halaman Masjid tercinta Mekar Indah. Semenjak kegiatan ini diadakan dari tahun 2002 saya tidak pernah absen untuk ikut menyembelih, menguliti, mencincang dan distribusi ke para dhuafa. Walaupun capai tapi menyenangkan dan mudah-mudahan dapat ridho Sang Maha Pencipta.



Kandang hewan qurban sudah disiapkan dan seminggu lagi Lebaran ini tiba. Perasaan sedih ada kali ini karena penyakit GHBBH muncul menghinggapi sehingga untuk berqurban tahun ini serasa di awang-awang. Duh...padahal berqurban tiap tahun sudah rutin apalagi ceramah pak ustadz subuh tadi terus mengiang di kepala ini.





Tapi ngomong-ngomong apa sih penyakit GHBBH itu ? Itu adalah sejenis penyakit yang khusus menimpa pegawai pabrik seperti saya yang bergaji 10 koma. tiap bulannya....lho??......gaji 10 koma tiap bulan???.......he..he..iya ..tapi maksudnya gaji yang setiap tanggal 10 tiap bulannya langsung koma...he..he..




Sedangkan penyakit GHBBH itu singkatan dari Gaji Habis Bulan Belum Habis....he..he.. jadi matching dengan gaji 10 koma tersebut. Padahal istilah GHBBH itu saya dapat dari seorang mantan pilot Singapore Airlines yang sukses menjadi agen Prudential di negeri Merlion tersebut.




Tapi gimana nih dengan keinginan berqurban tahun ini. Dari mana dapat duit beli domba qurban ?




Buka dompet tinggal 25 ribu yang masih nganggur...jadi teringat pesannya ustd. Yusuf Mansur...atasi masalah dengan sedekah. Saya ikhlas kan saja 25 ribu tersebut untuk disedekahkan...tidak apa-apa toh kalau pergi kerja ini masih ada mobil jemputan (masih untung...).




Ketika bersedekah saya niatkan agar Sang Maha Pemurah bisa memberikan jalan bagi saya untuk berqurban.




Satu hari lewat, saya berharap saya bisa beli domba qurban. Dan akhirnya ikhtiar ini berakhir dengan hal yang menggembirakan. Alhamdulillah saya dimudahkan bisa beli domba qurban. Hal yang menyenangkan saya bisa membeli seekor domba bagus seharga Rp. 1.250.000,- di saat menjelang Idul Adha.....Alhamdulillah banget. ya Alloh....